Selasa, 07 Mei 2013

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)


Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) itu adalah suatu cabang ilmu komputer, dimana manusia berusaha untuk membuat mesin agar dapat melakukan pekerjaan layaknya seperti yang dikerjakan oleh manusia

.
Gambar 1 : Ilustrasi Kecerdasan Buatan

Nah kalo gitu kenapa ga biarin aja manusia yang ngerjain? Itu karena mesin lebih murah dan lebih teliti dari manusia. Dari situ terlihat jelas sisi buruknya kecerdasan buatan, yaitu dapat membuat manusia tersingkir dari lapangan pekerjaannya sendiri.

Tapi kelebihan dari kecerdasan buatan juga besar, contohnya dalam bidang militer. Sudah banyak pilot pesawat tempur yang tewas dalam peperangan, hal ini bisa dikurangi dengan memberikan kecerdasan buatan kepada pesawat tempurnya itu sendiri. Jadi pesawat tempurnya bisa maju ke medan pertempuran tanpa menggunakan awak pesawat alias terbang sendiri! Hebat bener kan tuh.

Gambar 2 : Curiosity Rover Lagi Narsis Di Mars
Kecerdasan buatan juga membantu manusia dalam bidang astronomi. Scientist telah berhasil membuat sebuah robot yang bernama Curiosity Rover yang sekarang sedang meneliti dan menjelajahi planet mars . Curiosity Rover membantu para scientist meneliti batu-batuan Mars, serta meneliti bagaimana cuaca di sana sejak 6 agustus 2012.  Rencananya Curiosity Rover akan tinggal lama disana. Bayangkan jika para scientist mengirim manusia ke mars dalam jangka waktu yang lama. Pasti akan ada masalah perbekalan serta masalah efek samping yang akan dirasakan manusia karena berlama-lama di luar angkasa.



Jadi kesimpulan yang saya ambil adalah

Tujuan Kecerdasan Buatan : Mesin (Komputer)  dapat melakukan pekerjaan layaknya sama seperti yang dapat manusia lakukan (bahkan lebih).

Sebuah mesin dapat dikatakan mempunyai kecerdasan buatan jika sudah mempunyai 2 hal :

1.      Knowledge base (dasar pengetahuan)
Misalnya untuk Curiosity Rover dia punya pengetahuan untuk bergerak di permukaan yang kasar, mengambil gambar, dan mendeteksi suhu dan cuaca di sekelilingnya. Yang penting sih untuk si Curiosity Rover dia mempunyai dasar pengetahuan permukaan mars mana yang aman untuk dia lewati karena dia pernah nyangkut di mars gara-gara kejebak diantara bebatuan. Kalo udah nyangkut kan siapa yang mau geserin posisinya ke sana coba, akhirnya para scientist yang bingung gimana cara gesernya.

2.      Inference Engine (kemampuan untuk mengambil kesimpulan)
si mesin ini harus dapat mengambil kesimpulan dari dasar pengetahuan yang dia punya. Jadi misalny si Curiosity Rover udah punya pengetahuan buat mendeteksi permukaan mars yang kasar dan yang halus. Setelah itu dia mendeteksi mana permukaan mana yang aman untuk dia lewati. Jadinya dia ga nyangkut-nyangkut lagi.

Jadi gambarannya adalah seperti ini :


Gambar 3 : Gimana AI Bekerja

Setelah sampai sejauh ini mungkin kita masih bertanya-tanya. Apa benar sih kecerdasan buatan itu lebih baik sampai bisa menggantikan kecerdasan alami yang bisa dimiliki manusia?

Jawabannya adalah relatif, tergantung manusia menggunakannya. Contohnya tadi kalau untuk bidang astronomi kan lebih baik para scientist  menggunakan robot yang memiliki kecerdasan buatan daripada mengirim astronot untuk meneliti mars dalam jangka waktu yang lama. Tapi kalau digunakan secara salah, kecerdasan buatan justru dapat menggeser kehidupan manusia itu sendiri. Contohnya pabrik-pabrik pakaian, minuman, komputer ada yang memilih untuk menggunakan mesin yang memiliki kecerdasan buatan untuk memproduksi produk-produk mereka daripada menggaji karyawan karena biaya untuk mengurus mesin lebih murah daripada harus menggaji karyawan. Nah dari situ kan berarti mesin telah menggeser peran manusia itu sendiri dan mengambil lapangan pekerjaan mereka. Maka dari itu fungsi dari kecerdasan buatan akan lebih efektif untuk umat manusia jika manusia itu sendiri menggunaknnya secara bijak.

Sumber : 



0 komentar :

Posting Komentar

Mari berkomentar dengan baik, benar, dan sopan :D

 
;