Jumat, 26 Februari 2010

Manusia, Kemiskinan, dan Komputer



Berbicara tentang teknologi, tentunya yang sangat popular dan pesat perkembangannya dalam beberapa decade belakangan ini adalah computer. Tidak dapat dipungkiri computer sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Di Indonesia Sendiri pada tahun 1980 masih banyak masyarakat kita yang tidak tahu computer. Untuk mengetik saja masyarakat kita sudah cukup puas hanya dengan menggunakan mesin tik manual. Untuk mengirimkan file atau surat saja masih menggunakan jasa pos dan kurir. Baru pada tahun 1990 baru masyarakat kita mulai mengenal dan menggunakan computer yang sebenarnya hanya mempunyai memori sebesar 2MB.


Saat ini computer sudah jauh lebih canggih. Komputer standar untuk kantoran saja biasanya paling tidak mempunyai RAM 256 MB, tampat penyimpanan data 40GB, dan berprosesor minimal Pentium IV. Dan menurut survey saya sendiri, teman-teman IT saya saja banyak yang sudah membawa-bawa laptop berspekulasi tinggi; RAM 1GB, Memori 320GB, VGA 512 MB, dan dilengkapi pula dengan software-software terbaru seperti windows vista, seven dan sebagainya.


Pengaruh computer terhadap masyarakat jelas banyak sekali. Mulai dari gaya hidup, sampai cara kerja masyarakat terus berubah seiring dengan perkembangan computer itu sendiri. Sering dengan perkembangan komputer, mulailah terjadi pergantian mesin-mesin manual seperti mesin tik, sempoa, timbangan. Bahkan mungkin bisa dibilang pensil, kertas dan penggaris saja penggunaannya sudah digantikan oleh computer. Buktinya banyak (atau mungkin semua) arsitek sekarang yang sudah menggunakan computer untuk menggambar dan mendisain bangunan. Bahkan yang lebih hebat lagi, computer sekarang sudah bisa menggantikan pekerjaan manusia itu sendiri. Selamat tinggal buat tukang pengaduk pasir, tukang jahit, tukang pengemas makanan yang pekerjaannya sudah digantikan oleh komputer. Bukan hanya itu, baby sitter, penjaga rumah, bahkan binatang peliharaan saja bisa digantikan oleh komputer. Mesin-mesin berbasis komputer berubah menjadi robot mekanik yang bisa menggantikan pekerjaan manusia itu sendiri. Karena perkembangannya yang sangat pesat dan penggunaannya yang sangat brutal inilah tentunya menimbulkan pertanyaan, apakah ini sesuatu yang menguntungkan atau justru merugikan bagi manusia.



Berbagai masalah mulai timbul ketika komputer mulai digunakan untuk menggantikan pekerjaan manusia. Terutama untuk kalangan-kalangan bawah karena mesin-mesin yang menggunakan komputer banyak menggantikan pekerjaan mereka. Seperti yang saya katakan tadi; tukang jahit, pengaduk pasir, dan pekerja-pekerja kalangan bawah banyak yang diambil alih pekerjaannya oleh komputer. Hal ini terjadi karena faktanya mesin-mesin tersebut lebih efektif dan biaya perawatan mesin-mesin tersebut lebih murah daripada harus mempekerjakan manusia. Tetapi apakah ini adil untuk manusia itu sendiri. Tentunya hal ini sangat merugikan masyarakat kalangan bawah dan secara tidak langsung menambah beban masalah kemiskinan di Indonesia.


Tetapi tidak dapat dipungkiri komputer membuka banyak lapangan kerja baru. Karena efisien dan cepatnya kerja komputer, banyak perusaaan-perusahaan yang membutuhkan orang yang dapat mengoperasikan komputer. Dan jika kita bandingkan, masih lebih banyak pekerjaan yang ditawarkan daripada pekerjaan yang hilang akibat komputer. Masalahnya, bagaimana jika 100 tahun kedepan. Pekerjaan kantoran juga sudah diambil alih oleh komputer? Jika komputer sudah dapat beroperasi otomatis untuk mensortir file, membuat laporan, bahkan membuat programnya sendiri. Tentunya jika hal itu terjadi dan kenyataannya sangat mungkin terjadi, dapat memicu terjadinya masalah kemiskinan besar-besaran bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Dunia. Mungkin anda tidak terlalu memikirkan apalagi mengkhawatirkan hal ini sekarang, tapi hal ini sangat mungkin untuk terjadi pada beberapa decade kedepan mengingat begitu cepatnya perkembangan komputer.












0 komentar :

Posting Komentar

Mari berkomentar dengan baik, benar, dan sopan :D

 
;